Friday 28 August 2015

Biografi dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH.
Di Indonesia terdapat banyak tokoh yang berperan di bidang kesehatan. Salah satunya dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH. Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 1 Februari 1955 dan menutup usia pada umur 57 tahun di Jakarta tanggal 2 Mei 2012.  Beliau sempat menjabat sebagi Menteri Kesehatan pada Kabinet  Indonesia Bersatu II sejak 22 Oktober 2009 hingga 26 April 2012. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes. Ia bersuamikan Dr. Reanny Mamahit, SpOG, MM (Direktur RSUD Tangerang) dan memiliki dua putra dan satu putri. Putra pertama bernama Arinanda Wailan Mamahit, putra kedua bernama Awandha Raspati Mamahit, dan anak putri paling kecil bernama Rayinda Raumanen Mamahit
            Riwayat pendidikan yang pernah ditempuhnya adalah beliau pernah meraih gelar sarjana di salah satu universitas ternama di Indonesia yaitu Universitas Indonesia pada tahun 1979 dari Fakultas Kedokteran. Kemudian beliau melanjutkan studi untuk meraih gelar magister dan doktor dari Harvard University, USA. Beliau mendapatkan gelar Master On Public Health pada tahun 1992 dan Doktor Kesehatan Masyarakat pada tahun 1997.
            Perjalanan karir beliau di Dinas Kesehatan cukup panjang. Selepas kuliah di FKUI, beliau sempat bekerja di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, pada 1979-1980. Kemudian, pada 1980-1983, beliau berangkat ke Nusa Tenggara Timur. Di lokasi ini, beliau menjabat Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Waipare, NTT. Lalu, dia berlanjut tugas kembali ke Jakarta. Beliau dipercaya bertugas di Dinas Kesehatan Provinsi DKI pada 1983-1997. Tidak hanya di level lokal dan tanah air, karir beliau juga terbilang gemilang di kancah dunia. Di Badan Kesehatan Dunia (WHO), beliau memegang peran penting. Beliau menjabat penasihat teknis pada Departemen Penyebaran Penyakit dan Respons di Jenewa, Swiss, tahun 1997-2006. Karir beliau terus memuncak, hingga menjadi koordinator riset Avian Influenza tahun 2006. Beliau  pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Riset dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Departemen Kesehatan sejak Februari 2007, sebelum akhirnya diangkat menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pengangkatan Endang sebagai Menteri Kesehatan menuai kecaman dari sejumlah pihak. Relawan Medical Emergency Rescue Committee atau MER-C, M. Nur Salim, dalam konferensi pers di kantor MER-C di Kramat Lontar, Jakarta, menilai pengangkatan Endang sebagai menteri merupakan pelecehan kalangan dunia kedokteran. Guru besar Universitas Indonesia Nila Juwita Moeloek tak dipilih sebagai menteri oleh SBY, padahal sebelumnya telah dipanggil presiden di Cikeas. 
Pada tahun 2010, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menteri Kesehatan RI melarang beredarnya iklan susu formula karena tidak sesuai bagi pertumbuhan bayi. Selain itu, beliau juga memperjuangkan pelarangan iklan rokok di televisi. Langkah beliau ini didukung banyak pihak dan masyarakat Indonesia.
Penghargaan yang pernah beliau raih yaitu Presentasi Poster Terbaik ke-3 pada Konferensi Asia Pasifik ke-3 tentang Perjalanan Kesehatan, Penulis Artikel terbaik ke-2 Badan Litbangkes 2000,  Sulianti Award            APACPH (Asia Pacific Academics of Public Health) Award.
Karya yang pernah dibuat oleh beliau adalah : Pengembangan Jaringan Virologi dan Epidemiologi Influenza di Indonesia tahun 2007, Karakteristik kasus-kasus flu burung di Indonesia, Juli 2005-Mei 2006, Kajian penelitian sosial dan perilaku yang berkaitan dengan Infeksi Menular Seksual (HIV/AIDS)  di Indonesia tahun 1997-2003, lebih dari 50 artikel di jurnal nasional dan internasional.
Pada 26 April 2012 Endang mengundurkan diri dari kabinet terkait dengan kondisi kesehatannya. Pada tanggal 2 Mei 2012 beliau meninggal dunia karena kanker paru lanjut di usia 57 tahun di RSCM, sekitar pukul 11.41 WIB.

No comments:

Post a Comment